Rabu, 05 Mei 2010

journal II

Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial

Abstract

Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial. Dalam mencapai tujuan perusahaan diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan teritegrasi dengan baik. Perencanaan sistem informasi merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapatkan perhatian, sehingga bisa diharapkan memberikan kontribusi positif didalam mendukung keberhasilan sistem pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses (Anthony et al, 1989; Atkinson et al, 1995). Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk, Apakah Karakteristik Informasi secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat, Apakah Karakteristik Informasi secara partial berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 23 responden (manajer perencanaan keuangan) perusahaan manufaktur go public menunjukan bahwa kualitas informasi dengan karakteristik Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara serempak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dan secara partial untuk variabel X1 sampai dengan X4 dikatakan terdapat pengaruh tetapi tidak signifikan sedangkan X5 dan X6 dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.

Kata Kunci : Informasi, Kualitas Informasi, Kinerja Manajerial

I. Pendahuluan

Ramalan akan global village telah terwujud, ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat mempengaruhi gaya dan kebiasaan sendi kehidupan manusia termasuk sektor bisnis. Sehingga paradigma bisnis semakin bergeser kepada arah pencapaian keunggulan kompetitif dengan semakin meningkatnya tingkat persaingan diantara para pelaku bisnis. Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan

kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial (Slater F., 1996). Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007287 Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut, maka manajemen perlu memiliki kemampuan untuk melihat dan menggunakan peluang, mengidentifikasikan permasalahan, dan menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat. Manajemen juga berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup (survive) serta mengendalikan perusahaan (going concern). Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan teritegrasi dengan baik. Perencanaan sistem informasi merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapatkan perhatian, sehingga bisa diharapkan memberikan kontribusi positif didalam mendukung keberhasilan system pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses (Anthony et al, 1989; Atkinson et al, 1995). Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. (Leitch, et al 1992). Ukuran, bentuk, status, dan aktivitas perusahaan yang semakin luas dan besar akan memperkompleks permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan manajemen perusahaan itu sendiri. Ditambah lagi tuntutan stakeholder agar adanya

transparansi aktivitas perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung keputusan yang diambil manajemen sehingga diharapkan kinerja manajerial lebih baik. Perusahaan yang telah go-publik seiring dengan tujuan atau tuntutan transparansi dan efisiensi dari stakeholder-nya tentu saja harus merencanakan sistem informasinya yang dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kinerjanya. Informasi yang tersedia dan digunakan manajemen sangat membantu para manajer dalam

menyelesaikan tugasnya, sehingga diharapkan kinerja akan meningkat. Seperti yang dinyatakan oleh Atkinson et al (1995: 5) bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi dapat digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi dari unit organisasi dalam perusahaan. Romney et al, (1992 :14), menyatakan bahwa manfaat utama dari informasi adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung keputusan, dan medorong lebih baik dalam hal perencanaan dan penjadualan aktivitas kerja. David Kroenke (1989 : 10) menyatakan bahwa manajemen dalam menjalankan fungsi dan aktivitas bisnisnya yang meliputi Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian), senantiasa memerlukan informasi untuk membuat keputusan. Berbagai karakteristik umum mengenai karakteristik informasi yang baik banyak dikemukakan oleh para ahli. Menurut Wilkinson (1999:221) karakteristik informasi yang baik adalah quantifiability, accuracy, aggregation, timeliness. Warren and Fees (1992: 371) menyebut bahwa karakteristik informasi yang baik adalah Relevance, Timeliness, Accuracy, Clarity, Conciseness. Mc. Leod (1994) menyebut informasi bermanfaat jika informasi tersebut bersifat Accuracy, Timely, Relevant, dan Complete. Sedangkan menurut Romney (1997) menyebut Relevant, Reliable, Complete, Timely, Understandble, dan Verifiable. Penelitian yang dilakukan oleh Thansi (2004), dengan menggunakan karakteristik informasi (Relevan, Reliability, Comparability, Consistency, dan Understandability) untuk mengukur kinerja keuangan menunjukkan terdapatnya hubungan antara karakteristik informasi yang digunakan dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Juniarti & Evelyn (2003) juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik informasi (Scope, Aggregation, Timeliness, dan Integration) dengan kinerja manajerial. Penelitian Sinta Setiana (2004) dengan menggunakan variabel dan indikator yang sama dengan Juniarti & Evelyn (2003) juga menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh antara karakteristik informasi dengan kinerja manajerial. Namun beberapa peneliti yang lain menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan langsung antara karakteristik informasi dengan kinerja manajerial, kalaupun terdapat hubungan hal tersebut dipengaruhi oleh variabel konstektual (Gul, 1991; Chia (1995); dan Nazarudin (1998). Berdasarkan pada fenomena tersebut dan ketidak konsitenan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti ingin menguji kembali pengaruh Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 288 karakteristik informasi terhadap kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan go-publik yang ada di Jawa Barat. Walaupun ada banyak karakteristik informasi yang dikemukakan dan digunakan dalam penelitian terdahulu, namun peneliti akan menggunakan karakteristik informasi Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, dan Verifiable berdasarkan pertimbangan bahwa karakteristik tersebut cukup mewakili dari beberapa karakteristik yang dikemukakan dan digunakan dalam penelitian terdahulu. Sedangkan variable kinerja manajerial diukur dari persfektif nonfinansial dengan dimensi dari fungsi manajemen, karena manajemen dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah dengan melakukan fungsi manajemen.

II. Identifikasi Masalah

1. Secara simultan, Apakah Karakteristik Informasi Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandble, dan Verifiable berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat ?

2. Secara partial, Apakah Karakteristik Informasi Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandble, dan Verifiable berpengaruh bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat ?

III. Kerangka Pemikiran

Dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan baik, sebagai bagian dari pengendalian organisasi. Sistem informasi yang dirancang hendaknya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam level yang berbeda. Menurut Anthony et al, 1990; Atkinson et al, 1995; bahwa salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses. Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. (Leitch, et al 1992). Lebih lanjut Atkinson et.al, 1995 menjelaskan bahwa informasi yang dihasilkan dari system informasi dapat digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi dari unit organisasi dalam perusahaan. Demikian juga Romney et al, (1992 :14), menyatakan bahwa manfaat utama dari informasi adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung keputusan, dan mendorong lebih baik dalam hal perencanaan dan penjadualan aktivitas kerja. Informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajer harus merupakan informasi yang memiliki kualitas atau karakteristik informasi yang baik sehingga pengambilan keputusan tepat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Bodnar (2003:10) dalam Nunuy (2004), dan Romney et. all (1997 :14) merangkum karakteristik informasi yang berkualitas diidentifikasikan meliputi sebagai berikut :

o Relevant : Informasi dikatakan relevan bila informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan untuk membuat prediksi, atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi ekspetasinya dimasa lalu.

O Reliable : Informasi dikatakan terpercaya bila dia bebas dari kesalahan dan bias, serta secara akurat menjelaskan kejadian atau aktivitas organisasi.

o Complete : Informasi dikatakan sempurna atau utuh bila dia tidak meninggalkan aspek-aspek penting yang melatarbelakangi suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.

o Timely : Informasi dikatakan tepat waktu bila informasi tersedia pada waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusan.

o Understandable : Informasi dikatakan dapat dipahami bila informasi disajikan dalam format yang berguna dan dapat dimengerti.

o Verifiable : Informasi dikatakan dapat diuji bila dua orang yang berpengetahuan secara independent memeriksa, akan menghasilkan informasi yang sama. Berkenaan dengan kualitas informasi, Wolk et.al (1992:168-172); Hendriksen 1992:131-144; menjelaskan bahwa kriteria utama informasi, yaitu berguna untuk pengambilan keputusan. Agar berguna, informasi harus mempunyai dua sifat kualitas utama dan dua sifat kualitas sekunder. Dua

sifat kualitas utama adalah relevan dan reliability. Informasi dikatakan relevan kalau memenuhi tiga Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 289 sifat, yaitu ; predictive value, feedback value dan time lines. Sedangkan informasi dikatakan reliability kalau memenuhi tiga sifat, yaitu; veriviability, neutrality dan representational faithfullnes. Sedangkan dua sifat kualitas sekunder adalah: comparability dan consistency. Agar informasi tersebut efektif dalam pengambilan keputusan manajemen, maka informasi harus memenuhi kriteria kualitas tertentu. Perhatian terhadap kualitas informasi ini menjadi penting, mengingat informasi ini merupakan basis pengambilan keputusan. Dapat dibayangkan kalau kualitas informasi tersebut tidak mempunyai kualitas tinggi, keputusan yang diambil berpotensi besar menjadi keliru dan akan merugikan perusahaan, dengan demikian kinerja manajerial pada khususnya adalah dapat dikatakan kurang baik. Hasil penelitian-penelitian terdahulu menunjukan

(meskipun terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian) bahwa pada umumnya terdapat pengaruh Karakteristik Informasi terhadap Kinerja Manajerial. Pada penelitian ini peneliti menggunakan karakteristik informasi berkualitas mengacu kepada yang diungkapkan tersebut diatas. Semakin berkualitas informasi diperoleh manajemen, kemudian informasi tersebut dijadikan dasar pengelolaan usaha, maka akan meningkatkan kemampuan manajemen tersebut untuk meraih kesuksesan usaha. Hal tersebut menjelaskan adanya pengaruh Karakteristik Informasi dengan Kinerja

Manajerial. Pernyataan tersebut diperkuat oleh penelitian Gul, (1991); Chia, (1995); Nazarudin, (1998); Juniarti & Evelyn, (2003); Sinta Setiana, (2004) yang menyatakan bahwa keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas, akan berdampak kepada peningkatan kinerja manajerial. Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting dalam perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen yang merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan dengan pengambilan keputusan. Seperti menurut Williams (2001); David Kroenke (1989 : 10) yang menyatakan bahwa manajemen dalam menjalankan fungsi dan aktivitas bisnisnya meliputi Planning (Perencanaan), Organizing

(Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian), senantiasa memerlukan informasi untuk membuat keputusan. Selajutnya Mahoney, (1965) dan Nazaruddin (1998), Juniarti & Evelyn (2003), mengemukakan bahwa kemampuan manajemen dalam hal Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),

Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian) dapat dijadikan indikator penilaian kinerja manajerial, berdasarkan pandangan bahwa kinerja manajemen akan baik jika ia memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi atau aktivitas bisnisnya tersebut, dimana kemampuan tersebut dipengaruhi oleh informasi yang berkualitas yang diperoleh dari sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan baik, guna mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

IV. Objek dan Metodologi Penelitian

Objek Penelitian pada penelitian ini adalah Karakteristik Informasi yang : Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, Verifiable, dan Kinerja Manajerial. Penelitian dilakukan dengan mengirimkan kuisioner kepada para manajer menengah/fungsional, yaitu para manajer perencanaan keuangan, perusahaan-perusahaan gopublik

Aneka Industri di Jawa Barat yang menjadi responden dalam penelitian ini. Alasan pemilihan subjek tersebut adalah: (a) dalam situasi bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, mereka merupakan manajer fungsional yang berperan penting didalam pengambilan keputusan dalam perusahaan, (b) sejalan dengan pemikiran Miah dan Mia (1996) bahwa ketidakkonsistenan hasil penelitian Gordon dan Narayanan (1984) dan Chenhall dan Morris (1986) diduga karena perbedaan level posisi responden didalam perusahaan. Data Perusahaan gopublik diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory Tahun 2004 dan media internet www.jsx.co.id. Populasi penelitian berjumlah

sebanyak 47 buah perusahaan dengan teknik sampling menggunakan teknik sampling sederhana sehingga diperoleh sebanyak 23 perusahaan manufaktur go public Aneka Industri di Jabar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksplanatory. Adapun operasionalisasi variable didefinisikan sebagai berikut :

1. Variabel Independen ( X)

Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 290 Variabel independen dalam penelitian ini adalah Karakteristik Informasi, dengan sub variable berikut :

a. Karakteristik Informasi Relevant/Relevan (X1), yaitu informasi dikatakan relevan bila informasi dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan untuk membuat prediksi, atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi ekspetasinya dimasa lalu.

b. Karakteristik Informasi Reliable/Keandalan (X2), yaitu informasi dikatakan terpercaya bila informasi bebas dari kesalahan dan bias, serta secara akurat menjelaskan kejadian atau aktivitas organisasi.

c. Karakteristik Informasi Aggregation/Lengkap dan Ringkas (X3), yaitu informasi dikatakan sempurna atau utuh secara lengkap dan ringkas dan bila informasi tersebut tidak meninggalkan aspek-aspek penting yang melatarbelakangi suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.

d. Karakteristik Informasi Timely/Tepat Waktu (X4), yaitu Informasi dikatakan tepat waktu bila informasi tersebut tersedia pada waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusan.

e. Karakteristik Informasi Undestandable/Dapat dipahami (X5), yaitu Informasi dikatakan dapat dipahami bila informasi disajikan dalam format yang berguna dan dapat dimengerti.

f. Karakteristik Informasi Verifiable/Dapat diverifikasi (X6), yaitu Informasi dikatakan dapat diuji bila dua orang yang berpengetahuan secara independen memeriksa, akan menghasilkan informasi yang sama.

2. Variabel Dependen ( Y )

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Manajerial. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Kinerja Manajerial berdasarkan persfektif non-keuangan yaitu, Kemampuan Manajer dalam hal perencanaan (Planning), Kemampuan manajer dalam hal pengorganisasian (Organizing), Kemampuan manajer dalam hal pengarahan (Actuating), dan Kemampuan Manajer dalam hal pengendalian (Controlling), dengan indicator yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Data yang dikumpulkan melalui kuisioner diolah dan dianlisis lebih lanjut, meliputi uji kendalalan dan keshahihan alat pengukur dan dilanjutkan dengan penganalisisan data yang diperoleh untuk menarik suatu kesimpulan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

V. Hasil dan Pembahasan

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Statistik

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan mail survey questionaire. Kuisioner ini dipersiapkan untuk 23 manajer perencanaan keuangan perusahaan manufaktur aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

tahun 2004. Penulis mengirimkan kuisioner sebanyak jumlah populasi perusahaan manufaktur go publik aneka industri yaitu sebanyak 47 buah kuisioner (sejumlah populasi), berdasarkan pertimbangan atas respon pengembalian kuisioner yang dikhawatirkan kurang baik. Penulis melakukan pengiriman dalam dua tahap pengiriman, karena setelah tahap satu respon pengembalian kurang mencukupi untuk dijadikan sampel. Selanjutnya hingga batas pengiriman yang kedua ditentukan penulis, kuisioner yang kembali kepada peneliti seluruhnya berjumlah sebanyak 27 kuisioner atau sebanyak 57 % dari total kuisioner yang diedarkan.

5.1.1.1 Karakteristik Responden

5.1.1.1.1 Bagian Departemen Tempat bekerja dan

Lama menjabat

Berdasarkan unit/departemen tempat bekerja para responden, responden yang bekerja sebagai manajer perencanaan keuangan sebanyak 15 orang atau 55,5%, project leader 7 orang atau 26%, kepala bidang 5 orang atau 18,5% dari seluruh kusioner yang diterima. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini bekerja sebagai bagian perencanaan keuangan yang terbiasa melakukan penyusunan anggaran. Pada unit/departemen tempat bekerja, responden yang bekerja > 10 tahun sebanyak 8 responden, 5-10 tahun sebanyak 13 responden, <> 5 tahun.

5.1.1.1.2 Pendidikan Terakhir

Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007291 Sebagian besar pendidikan terakhir

responden adalah S1, dengan hasil penelitian yang menunjukkan untuk pendidikan terakhir S3 sebanyak 3 responden, S2 sebanyak 7 responden, S1 sebanyak 17 responden.

5.1.2 Gambaran umum tanggapan responden

Untuk melihat secara rinci gambaran umum tanggapan responden setiap variable akan diuraikan dalam bagian berikut ini. Setiap dimensi/aspek yang ditanyakan akan diuraikan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kualitas masing-masing item akumulasi/keseluruhan dengan cara membuat tabel kategori penilaian. Perhitungan skor tiap-tiap komponen yang diteliti adalah dengan mengalikan seluruh frekuensi data dengan nilai bobotnya, selanjutnya dicari rentang skalanya (Umar, 1999:225). Perhitungannya dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Bobot terendah x item x jumlah

responden

b. Bobot tertinggi x item x jumlah

responden

c. Rentang skalanya

Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dibuat skala penilaian dengan kategori Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi.

5.1.2.1 Tanggapan responden mengenai variabel

kualitas informasi manajemen

Indikator diperlukannya Informasi manajemen yang berkualitas diukur dengan menggunakan enam dimensi yang dinyatakan dalam 31 butir pernyataan yang relevan. Berikut ini akan diuraikan gambaran tanggapan responden sesuai dengan indikator yang dimaksud. Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 292 Tabel 5.1.2.1.g Rekapitulasi Distribusi Tanggapan Responden Atas Variabel Kualitas Informasi Manajemen

Kualitas Informasi Manajemen

5 Rekapit4u lasi Skor Ja3w aban Resp2o nden 1 Total

F % f % f % f % F % f %

Dimensi 1 64 24.52 92 33.21 76 28.68 11 7.97 0 0 243 25

Dimensi 2 33 12.64 30 10.83 32 12.08 11 7.97 2 6.45 108 11.11

Dimensi 3 63 24.14 31 11.19 66 24.91 88 63.77 22 70.97 270 27.78

Dimensi 4 16 6.13 23 8.30 39 14.72 23 16.67 7 22.58 108 11.11

Dimensi 5 23 8.81 24 8.66 7 2.64 0 0 0 0 54 5.56

Dimensi 6 62 23.75 77 27.80 45 16.98 5 3.62 0 0 189 19.44

Akumulasi 261 277 265 138 31 972

Jumlah Skor 1305 1108 795 276 31 3515

Sumber : Data penelitian, diolah Jumlah skor tanggapan responden atas ke-31 butir pernyataan (dalam enam dimensi) pada variable kualitas informasi manajemen diperoleh sebesar 3515 dengan bobot skor tertinggi adalah 5 dan bobot terendah 1. Jika diklasifikasikan menjadi lima tingkatan maka rentang skor antar tingkatan dapat dihitung

dengan cara sebagai berikut:

Nilai skor minimum : 1 x 27 x 31 = 837

Nilai skor maksimum : 5 x 27 x 31 = 4185

Range : 4185 – 837 = 3348

Jenjang Range : 3348 : 5 = 670 (pembulatan)

Interval kategori untuk jumlah total skor tanggapan responden atas ke-31 butir pernyataan (dalam enam dimensi) variabel kualitas informasi manajemen dapat digambarkan dalam bentuk garis kontinum sebagai berikut :

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

837 1507 2177 2847 35135517 4187

Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 293

Berdasarkan interval kategori diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai variable kualitas informasi manajemen, secara umum termasuk dalam kategori Tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa informasi manajemen yang berkualitas dengan karakteristik tertentu telah digunakan dalam proses pengambilan keputusan manajerial.

5.1.2.2 Tanggapan responden mengenai variabel kinerja manajerial

Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 16 butir pertanyaan yang relevan dengan dimensi fungsi anggaran. Berikut ini akan diuraikan gambaran tanggapan responden sesuai dengan variable yang dimaksud. Tabel 5.1.2.2 Distribusi Tanggapan Responden Atas Variabel fungsi perencanaan keuangan

No. Dimensi Tanggapan Bobot F % Skor

1. Fungsi Anggaran Selalu 5 64 26.34 320

Sering 4 92 37.86 368

Kadang-Kadang 3 76 31.27 228

Jarang 2 11 4.53 22

Tidak Pernah 1 0 0 0

Jumlah 243 938

Sumber : Data penelitian, diolah

Kesimpulan mendasar yang dapat diambil dari angka persentase diatas adalah bahwa dalam melaksanakan fungsinya manajer, sebagai perencana keuangan maka aktivitas planning merupakan hal yang terutama. Hal ini tersirat dalam ukuran indikator Sering yang dipilih para responden dimana hal ini menunjukkan peranan responden dalam aktivitas bisnis perusahaan. Jumlah skor tanggapan responden atas butir pernyataan pada variabel fungsi perencanaan keuangan diperoleh sebesar 938 dengan bobot skor tertinggi adalah 5 dan bobot terendah 1. Jika diklasifikasikan menjadi lima tingkatan maka rentang skor antar tingkatan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Nilai skor minimum : 2 x 27 x 9 = 486

Nilai skor maksimum : 5 x 27 x 9 = 1215

Range : 1215 – 486 = 729

Jenjang Range : 729 : 5 = 146 (pembulatan) Interval kategori untuk jumlah total skor tanggapan responden dapat digambarkan dalam bentuk garis kontinum sebagai berikut :

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

486 632 778 924 1070 1215

938

Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007

294

Berdasarkan interval kategori diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai variabel kinerja manajerial, secara umum termasuk dalam kategori Tinggi, hal ini menunjukkan bahwa responden sebagai manajer perencana keuangan di perusahaan memiliki perananya yang penting terutama menyangkut kepada penyusunan anggaran.

5.1.3 Pengujian Model Regresi Berganda

Dalam model regresi berganda yang menggunakan pendekatan Ordinary Least Square ( OLS ) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui bahwa dalam model regresi yang diperoleh bebas dari multikolinier, heteroskedastis dan auto korelasi. Namun dalam penelitian ini pengujian auto korelasi tidak digunakan karena menggunakan data cross section. Dari hasil perhitungan regresi berganda dalam lampiran, hasil perhitungan regresi berganda yang merupakan hasil pengolahan dengan menggunakan program Minitab ver 14.0 diperoleh suatu model atau persamaan regresi yang memperlihatkan pengaruh Kualitas Informasi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = â0 + â1X1 + â2X2 + â3X3 + â4X4 + â5X5 + â6X6 + e

Y = 43.7 + 0.176 X1 - 2.43 X2 - 0.652 X3 + 1.55 X4 + 1.24 X5 + 1.72 X6

(0,55) (-1,94) (2,31) (2,07) (908) (3,03)

R2 = 31,6% F = 3,00

Angka dalam kurung adalah t-statistik. Dengan persamaan di atas dapat dilihat bahwa variable kinerja manajemen dipengaruhi secara positif oleh variabel kualitas informasi manajemen dengan sub variable masing-masing X1, sampai dengan X6 yaitu dengan koefisien regresi (b) yaitu b1 = 0.1757, b2 = -2.433 , b3 = -0.6519, b4 = 1.5461 ,b5 = 1.244 , dan b6 = 1.7233. Koefisien determinasi (R2) dalam hasil regresi output minitab ver. 14.2 adalah sebesar 31,6 %, hal ini menunjukkan variabel bebas dengan sub variable-nya secara serempak menjelaskan variabel terikat sebesar 31,6%, masih terdapat variabel lain sebesar 68,4% dalam menjelaskan variabel Y.

Multikollinier

Dalam pengujian model regresi harus bebas dari multikollinier karena terjadinya multikollinier akan menyebabkan pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat tertutup oleh variable bebas lainnya. Untuk mengetahui adanya multikolinier digunakan program SPSS yaitu membandingkan tingkat signifikansi penelitian (0,05) dengan tingkat signifikansi yang dihasilkan komputer (p) dari korelasi antar variabel X1 dengan variabel X2.

Bila p á{ 0,05} , maka terjadi multikolinier

Bila p > á{ 0,05 } , maka tidak terjadi multikolinier

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi korelasi antar variabel X1 dengan variabel X2 (p = 0,113), X1 dengan variable X3 (p = 0,113), X1 dengan variabel X4 (p = 0,113), X1 dengan variabel X5 (p = 0,113), X1 dengan variabel X6 (p = 0,113), X2 dengan variabel X3 (p = 0,113), X2 dengan variabel X4 (p = 0,113), X2 dengan variabel X5 (p = 0,113), X2 dengan variable X6 (p = 0,113), X3 dengan variabel X4 (p = 0,113), X3 dengan variabel X5 (p = 0,113), X3 dengan variabel X6 (p = 0,113), X4 dengan variabel X5 (p = 0,113), X4 dengan variabel X6 (p = 0,113), dan X5 dengan variabel X6 (p = 0,113), sehingga dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinier karena p > á{ 0, 05 } berarti antar sub variabel kualitas informasi manajemen tidak akan saling menutupi dalam mempengaruhi variable kinerja manajerial.

Heteroskedastis

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastis dilakukan dengan menggunakan rank korelasi Spearman. Heteroskedastis dalam metode ini diketahui bila terjadi korelasi antara e dengan X, berdasarkan pada pengujian korelasi Spearman. Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 295 Signifikansi rs dapat diketahui dengan membandingkan tingkat signifikansi penelitian (á = 0,05) dengan nilai signifikansi hasil output

komputer (p).

Adapun kaidah keputusannya adalah sebagai berikut :

Bila p > á { 0,05 } , maka terjadi homoskedastis

Bila p á { 0,05} , maka terjadi heteroskedastis

Dari hasil perhitungan korelasi antara varaibel e dengan variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan variabel X6 , dapat diketahui bahwa siginifikansi (p) dari korelasi e dengan X1 adalah 0,825, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X2 adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X3 adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X4 adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X5 adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X6 adalah 0,273. Kedua siginifikansi hasil perhitungan komputer tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian,

p1{ 0,825 } > á { 0,05 }

p2{ 0,273 } > á { 0,05 }

Hal ini membuktikan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastis atau dalam model regresi tersebut terdapat homoskedastis. Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 296

5.2 Pembahasan

Dalam hal ini pembahasan dilakukan dengan menganalis hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

5.2.1 Analisis Pengaruh Karakteristik Informasi yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara Simultan terhadap Kinerja Manajerial (Hipotesis 1)

Dari model regresi dapat di lihat bahwa variabel kinerja manajerial (Y) dijelaskan oleh variabel kualitas informasi manajemen (X) sebesar koefisien determinasi (R2) = 31,6% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain sebesar 68,4%.

Keberartian secara simultan variabel-variabel bebas dapat dilihat dari hasil Uji-F. Hipotesis operasionalnya:

H0 : ßi = 0

H1 : ßi 0, paling tidak ada salah satu koefisien

regresi yang tidak sama dengan nol. Keputusan: F > Fá{k;(n-k-1)}, maka tolak H0 F Fá{k;(n-k-1)}, maka terima H0 Dari output perhitungan yang dihasilkan pada perhitungan regresi linier berganda didapat Fhitung = 3,00 dengan nilai P (0.029) pada signifikansi penelitian 0,05 Keputusannya Fhitung > Ftabel berarti H0 ditolak. Artinya benar bahwa, kualitas informasi dengan karakteristik Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara serempak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

5.2.2 Analisis Pengaruh Karakteristik Informasi yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi, secara Partial terhadap Kinerja Manajerial (Hipotesis 2)

Selain pengaruh serempak dari variable kualitas informasi manajemen terhadap kinerja manajerial selanjutnya dilakukan pengujian secara partial untuk mengetahui pengaruh masing-masing sub variable kualitas informasi manajemen terhadap kinerja manajerial sesuai hipotesis kedua. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji-t, dengan hipotesis operasional sebagai berikut:

H0 : β1 = 0

H1 : β1 > 0

Keputusan: t1 > t(á,n-2), maka tolak H0

t1 t(á,n-2), maka terima H0

Dari output hasil perhitungan regresi linier melalui program komputer di dapat t1 hitung = 1.22

, t2 hitung = 1.30 , t3 hitung = 1.02, t4 hitung =1.55 , t5 hitung = 2.08 , dan t6 hitung = 2.22, dengan nilai P masing-masing adalah p1 = 0.233, p2 = 0.204 , p3 =0.319 , p4 = 0.133 , p5 = 0.048, dan p6 = 0.036, pada tingkat signifikansi penelitian sebesar 0,05 pada uji satu arah (one-tail ). Jadi t1 hitung > t table , hal ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang dikemukakan peneliti dapat teruji, untuk variabel X1 sampai dengan X4 dikatakan terdapat pengaruh tetapi tidak signifikan sedangkan X5 dan X6 dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.

VI. Simpulan dan Saran

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah ditentukan dan sesuai dengan rumusan permasalahan dimuka, maka dapat diajukan simpulan sebagai berikut :

1. Secara Simultan, Kualitas Informasi Manajemen dengan karakteristik Informasi yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi, berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur go publik aneka industri di Jawa Barat. Pada penelitian ini manajer memperoleh informasi dengan cukup berkualitas yang memenuhi kriteria relevan, keandalan, lengkap dan ringkas, tepat waktu , dapat dipahami, dan dapat diverifikasi sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan manajer, meskipun masih terdapat variabel lainnya yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mereka, informasi yang berkualitas menjadi bahan pertimbangan yang pertama dalam menentukan langkah-langkah perencanaan sesuai dengan fungsi mereka sebagai pengelola organisasi. Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 297

2. Secara Parsial, Kualitas Informasi Manajemen

dengan karakteristik Informasi yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi, berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur go publik aneka industri di Jawa Barat. Pengambilan keputusan yang dilakukan manajer berpengaruh terhadap perencanaan keuangan, artinya jika pengambilan keputusan dilakukan dengan baik, maka perencanaan keuangan yang mereka buat akan baik pula. Pengambilan keputusan yang baik adalah dengan didasarkan pada informasi yang diperoleh berkualitas sehingga terlihat pada perencanaan keuangan yang disusun. Proses pengambilan keputusan yang meliputi fase-fase identifikasi, pengembangan, dan finalisasi atau seleksi perlu dilakukan dan didasarkan pada informasi yang diperoleh sehingga mendukung dalam pelaksanaan tugas manajer terutama fungsi perencanaan keuangan.

6.2 Saran Dan Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Pemanfaatan informasi berkualitas yang

diperoleh para manajer hendaknya terus dilakukan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan memperbaiki system pengolahan informasi dari berbagai aspek termasuk pengembangan teknologi informasi sehingga dihasilkan informasi yang berkualitas.

2. Variabel Kualitas Informasi dalam penelitian ini terbatas pada karakteristik Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, Verifiable. Dimana masih terdapat banyak kriteria yang mendukung karakteristik informasi berkualitas.

3. Variabel Kinerja Manajerial dapat diukur dan dikembangkan lebih lanjut misalnya dengan indikator konsep Total Quality Management, Balance Scorecard, dan lainnya.

4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan

populasi dan sampel diperluas, untuk memperoleh hasil penelitian dan dasar justifikasi yang optimal Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain adalah Hasil penelitian ini sangat tergantung pada kejujuran para responden dalam menjawab kuesioner, namun peneliti telah berusaha untuk meminimalkan terjadinya ketidakjujuran dengan kontak pertelpon secara acak serta disample dan dikirimkankannya kuisioner dalam 2 tahap perngiriman.

VII. Daftar Pustaka

Buku-Buku :

Anthony, RN., J. Dearden dan Bedford, 1990. Management Control Systems, Fifth Edition, Homewood, Ilinois:Irwin. Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Baker., Robert S. Kaplan dan S. Mark Young, 1995. Management Accounting, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc. Bodnar, George H., Williams S. Hoopwood, 1995, Accounting Information System, Sixth Edition, Prentice Hall Inc. Emory, 1980., Business Research Methods., revised edition., Illionis : Richard D. Irwin. Gujarati, Damodar, 1995, Essential of Econometrics, Singapore:Mc Graw Hill International. Harun Al Rasyid, 1998, Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala., Program pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung. Koontz, Harold., Cyril O’Donnell, Heinz Weilrich, 1984., Management., Eight Edition., McGraww Hill International. Kroenke, David, 1989, Management Information system, Mc. Graww hill. Leitch, Robert A., K. Roscoe Davis, 1992, Accounting Information system, Second edition, Prentice hall Inc. Mc. Leod, 1994, Information system concepts, New York : McMillan Publishing Company. Moh. Nazir, 1998, Metode Penelitian. Cetakan ke 3, Jakarta: Ghalia. Mahoney, T.A dan Jerdee, Caroll, 1965, Development of Managerial Performance: A Research Approach, Cinccinnati, Ohio: South Western Publishing Co. Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Djamaludin Ancok, Tri Handayani, 1995: Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S. Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Jogjakarta : BPFE UGM. Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 298 Sritua Arief, 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta: UI Press. Sugiyono, 2004., Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Penerbit Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 1996: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Ke 10, jakarta: PT. Rineka Cipta. Uma Sekaran, 2000., Research Methods for Business : A Skill Building Approach.,Third edition, Jhon Wiley & Sons, Inc. Walker, Orvile C., Jr, Harper W. Boyd, Jr, jhon Mullins, Jean Claude Lareche, Marketing Strategy : A decision focused approach. Fourth edition, McGraw Hill Irwin. Williams, Chuk, 2001, Management., First edition, South Western College Publishing. Wilkinson, Joseph W., 1999., Sistem Akuntansi dan Informasi, Alih bahasa Marianus Sinaga, Jakarta : Erlangga.

Jurnal, Artikel, Tesis dan Disertasi :

Chenhall, R.H dan Deigan Morris, 1986, The Impact of Structure, Enviroment, and Interdependence on The Perceived Usefulness of Management Accounting System, The Accounting Review, January, hal. 16-35. Chia, Yew Ming, 1995, Decentralization, Management Accounting System (MAS) Information Characteristics and Their Interaction Effect on Managerial Performance: A Singapore Study, Journal of Bussiness Finance and Accounting, September, hal. 811-830. Elfreda Aplonia Lau, 2004, Pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan dalam pengembangan system informasi dengan lima variable moderating, Jurnal Riset Akuntansi., Vo. 7 No 1 Januari 2004. Gul, Ferdinand A., 1991, The Effect of Management Accounting System and Enviromental Uncertainty on Small Business Manager’s Performancene, Accounting and Business Research, Vol. 22, No. 85, hal. 57-61. Juniarti dan Evelyne., 2003., Hubungan karakteristik informasi yang dihasilkan oleh system informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur., Jurnal akuntansi dan keuangan., vol 5. No. 2, Nopember 2003 page 110-122. Kromer, Kenneth L, James N. Danziger, Debora E. Dunkle, and Jhon L. King, 1993, The Usefulness of Computer Based Information to public manager, MIS Quarterly, 129-148, June 1993. Mia, L dan R.H. Chenhall, 1994, The Usefulness of Management Accounting System, Functional Differentiation and Mangerial Effectiveness, Accounting, Organization and Society, Vol 19, No. 1, hal. 1-13. Miah, N.Z. dan Mia., 1996, “Decentralization, Accounting Control and Performance of Government Organizations: A New Zealand Empirical Study,” Financial Accountability Management, 12 (3), August, hal. 173-189. Nazaruddin, Ietje, 1998, Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 1, No. 2. hal. 141-161. Nunuy Nur Afiah, 2004, Pengaruh kompetensi anggota DPRD, Kompetensi Aparatur Pemda, Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi, Penganggaran, serta Kualitas Informasi Keuangan terhadap prinsipprinsip tata kelola pemerintahan daerah yang baik. Disertasi Program Doktor Pascasarjana UNPAD. Siegel, Shim., 1999., Kamus Istilah Akuntansi, Alih bahasa : Moh. Kurdi., Jakarta : Elex Media Komputindo. Sinta Setiana, 2004, Pengaruh Pemahaman manajer atas karakteristik informasi akuntansi

manajemen dan aplikasinya terhadap kinerja manajerial. Tesis program pascasarjana UNPAD. Slaters F. S., 1996, The Challenge of Sustaining Competitive Advantage, Industrial Marketing Management 25, hal. 79-86. Steven, John M, AG Cahill, ES Overman, and Lee Frost Kumpt, 1994, Computerized Information system and public sector

productivity, International Journal of Public Administration, 17 (1), 1-31. Thansi, 2004, Hubungan Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan Syariah Dengan Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 299 Kinerja Keuangan Baitulmal Wattamwil (Bmt) Di Kota Bandung, Tesis program pascasarjana UNPAD

Lain-Lain :

Bursa Efek Jakarta, Indonesian Capital Market Directory 2004. Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958 Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007 ccc

Sumber : http://qistiqisti.blogspot.com/2010/04/resume-1-jurnal-akuntasi.html

1 komentar:

  1. maaf menggangu saya tertarik dengan jurnal saudara tulis dan ingin melanjutkan pasa skripsi yang sedang saya tempuh. bolehkah saya meminta kuisioner dari penelitian pada jurnal saudara itu?
    jikalau boleh saya bisa dikirim pada email Afiet.abayy@yahoo.com
    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus